Laman Utama

Ingin Hilangkan Kekerasan Terhadap Wanita, Nova Eliza Mau Jadi Pria

Gempak ID
24/03/2021
03:32 MYT
Sponsor Banner
Ingin Hilangkan Kekerasan Terhadap Wanita, Nova Eliza Mau Jadi Pria
Nova Eliza ingin keluar dari zona nyamannya dalam berakting. Ia mengaku mau mendapatkan peran menantang seperti memainkan karakter laki-laki.
"Karena aku seorang perempuan, aku mau berubah menjadi laki-laki," kata Nova Eliza ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (22/3).
Nova mengatakan bahwa semua peran pernah ia mainkan baik di film atau sinetron. Tapi, peran menjadi laki-laki diakuinya akan sulit dan menantang untuk dirinya sendiri.
"Pengin aja masuk ke dunia laki-laki, seperi jalannya, gesture, cara berbicara, sampai pikirannya seperti laki-laki. Pasti sulit karena dua genre berbeda ya," ucapnya.
Namun, wanita kelahiran Banda Aceh, 4 Juni 1980 tersebut merasa akan sulit mendapatkan peran laki-laki, karena budaya di Indonesia yang masih sangat kental akan penolakan LGBT.
"Cuma kan susah ya di Indonesia peran seperti itu. Paling nanti bikin sendiri," ungkapnya.
Disisi lain, ingin menjadi lelaki diduga wanita berusia 40 tahun itu ingin memahami sejauh mana emosional pria, terhadap wanita yang menjadi korban kekerasan.
Nova mengatakan bahwa sampai detik ini, ia menerima laporan banyak sekali kekerasan yang diterima oleh wanita terhadap laki-laki.
"Aku sudah sejak 2015 itu membangun yayasan Suara Hati Perempuan, tujuannya untuk menghentikan kekerasan terhadap wanita. Selama enam tahun ini alhamdulillah ya baik responnya," jelasnya.
Bagi Nova, perempuan tidak layak menerima kekerasan dari laki-laki. Lewat yayasan tersebut, ia ingin mengedukasi perempuan dan laki-laki agar berkurangnya data kekerasan terhadap wanita.
"Edukasi dimana mengajak para perempuan harus berani speak up bahwa ia sudah menerima kekerasan," tegasnya.
Bukan bermaksud menyalahkan laki-laki, tapi bagi Nova Eliza alasan pria melakukan kekerasan terhadap wanita ada beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, kesenjangan sosial, sampai faktor psikologis.
"Pada umumnya perempuan menjadi korban, pada umunnya lelaki sebagai pelaku. Kalau tidak di edukasi lelaki ini tidak tau melakukan kesalahan atau kekerasan. Jadi laki laki perlu di edukasi," pungkasnya.
Oleh: Herco Instagram: @novaelizaworld
Related Topics
Must-Watch Video
Gempak Most Wanted Awards 2024