Nusantara
Salman Aristo Tumpahkan Ide Asal di Drama Horor Sembilan
Serial drama horor berjudul Sembilan karya terbaru Razaisyam menjanjikan sebuah cerita yang mendalam dan menantang.
Bukan hanya menampilkan kisah-kisah yang menyiratkan sisi emosional, pengorbanan dan perbudakan keluarga. Tetapi juga serangkaian adegan horor dan aksi yang mendebarkan.
Untuk menampilkan sebuah cerita yang seru, sebagai sutradara Razaisyam Rashid menggabungkan deretan aktor beken dari Malaysia dan Indonesia. Dalam siri 10 episode ini, sang sutradara menampilkan aktor lokal Beto Kusyairi, Amerul Affendi, Azhan Rani, Sara Ali dan Luqman Hafidz.
Sementara para pemeran dari Indonesia diwakili Atiqah Hasiholan, Bima Azriel, Endhita Wibisono dan Roy Marten. Razaisyam mengakui bahwa Sembilan adalah naskah paling sulit dan paling menantang yang pernah ia buat.
Yang menarik, untuk mendapatkan peran yang maksimal dan natural, Razaisyam sampai perlu untuk mendatangkan guru akting khusus yang juga menguasai dialek lokal.
“Drama ini menampilkan latar belakang kota Pontianak di perbatasan Kalimantan. Para pemeran juga harus menguasai dialek dalam bahasa Pontianak yang asing bagi mereka. Kami menyediakan guru akting untuk membantu para aktor menguasai dialog dengan baik di lokasi," katanya.
Selain itu, sang sutradara pun mengabarkan kalo gambar yang ter-capture merupakan sebuah periode panjang dalam waktu 74 hari, pertengahan tahun lalu.
“Cakupan lokasi syuting di sekitar Desa Kuala Boh Orang Asli (Cameron Highland), Sungai Lembing (Pahang), Lembah Klang dan Studio Iskandar Pinewood di Johor Bahru. Ini lebih sulit untuk difilmkan karena daerah di sekitar Kampung Orang Asli tidak memiliki jangkauan internet," paparnya.
Lantas dari mana datangnya ide dashyat tersebut. Menurutnya, ide ini datang dari penulis naskah terkenal Indonesia, Salman Aristo, yang telah menulis karya hebat film Ayat-Cinta Ayat dan Laskar Pelangi.
"Ceritanya tentang anak hilang yang misterius, tetapi setelah sembilan tahun dia kembali ke keluarga dalam situasi yang sama dan menyebabkan kegemparan di desa," ungkapnya.
Selain itu, Sembilan juga melibatkan pengarah sinematografi terbaik dari Indonesia, Yadi Sugandi. Nggak usah heran kalo produksi serial drama ini menelan biaya sekitar RM 4 juta.
“Kami juga menghubungi pengarah sinematografi terbaik Indonesia, Yadi Sugandi. Selain bintang utama, pemeran tambahan termasuk 1.000 orang," katanya.
Baginya, kebutuhan akan aktor berkualitas dan berkarakter yang sesuai dengan skenario amatlah penting. Itu sebabnya, nama-nama hebatlah yang dilibatkannya.
“Kami sempat membuat proses audisi untuk para pemeran. Salah satunya, Beto yang bertindak sebagai Azim sebagai pemeran utama (suami Rimbun). Dia berbicara dengan dialek Sarawak dalam cerita ini. Berikutnya, Amerul yang merupakan pilihan pertama saya untuk drama serial ini. Performanya luar biasa dan berbeda dari sebelumnya, ” jelasnya.
Sementara dalam melibatkan tokoh-tokoh dari Indonesia, ia tidak memiliki masalah karena pemeran dari Indonesia sangat profesional sepanjang syuting berlangsung.
“Saya nyaman dan senang bekerjasama dengan pemain yang bagus. Seperti Atiqah yang memerankan Rimbun. Dia adalah kaliber dan terkenal karena perannya yang amat baik di sejumlah karya sutradara terkenal Joko Anwar," katanya.
Oh iya, jangan lupa kalo serial drama Sembilan ini akan tersedia secara eksklusif di aplikasi Astro Go secara gratis mulai 6/12/2019.
Kredit Foto: Astro
Instagram: @razaisyam
Oleh: Ryks
Must-Watch Video